Oleh: Nagita Setyaning Ratri, Oktri Rahmah Dina, Salsabila Nurulaulia Azzahro

Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan besar di dunia kesehatan. Proses administrasi yang dulunya dilakukan secara manual kini beralih ke sistem digital seperti rekam medis elektronik, antrian online, dan tele-health. Sebagai calon tenaga profesional di bidang kesehatan, mahasiswa S1 Administrasi Rumah Sakit (ARS) Universitas Alma Ata, sebagai Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit terbaik di Jogja, memiliki peran penting dalam memahami, menguasai, dan menerapkan konsep digitalisasi ini. Adaptasi terhadap teknologi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan agar mampu bersaing di dunia kerja rumah sakit modern.

Mahasiswa S1 ARS bukan hanya belajar tentang tata kelola pelayanan kesehatan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang siap mendukung transformasi digital di rumah sakit. Dalam proses pembelajaran, mahasiswa dilatih untuk memahami sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS), pengelolaan data pasien, dan mekanisme pelayanan berbasis teknologi. Dengan memahami konsep digitalisasi sejak masa kuliah, mahasiswa ARS dapat menjadi tenaga administrasi yang profesional, adaptif, dan siap berkontribusi dalam pengembangan sistem pelayanan rumah sakit modern.

Digitalisasi pelayanan kesehatan membawa manfaat besar, namun juga tantangan kompleks yang harus diatasi. Salah satu tantangan utama adalah keamanan dan privasi data, di mana risiko kebocoran informasi pasien sensitif seperti riwayat medis dapat mengakibatkan pelanggaran hukum dan erosi kepercayaan publik, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) di Indonesia.

Referensi:

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. (https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2008/11TAHUN2008UU.HTM)